Bagi para petualang yang cinta terhadap keindahan alam dan sekitarnya, menghadapi jarak tempuh yang jauh, berjalan dalam rute perjalanan yang sedikit menegangkan ataupun berbahaya bukanlah penghalang bagi mereka. Para pendaki gunung misalnya, dengan impian mendaki gunung-gunung tertinggi di dunia menjadi motivasi bagi mereka untuk mengalahkan rasa takut, rasa lelah dan letih, bahkan mereka berani mempertaruhkan segalanya untuk mencapai titik tertinggi, yaitu di puncak gunung itu. Salah satu keindahan yang ingin dialami dan didapatkan mereka adalah ketika mereka sampai di puncak tertinggi dan dapat melihat munculnya Sunrise(matahari terbit diawal pergantian gelap kepada terang di pagi hari). Sungguh suatu kepuasan yang tidak ada bandingnya jika para pendaki itu dapat menikmati moment bersama keindahan Sunrise pada pagi hari itu.
Di dalam kitab Yesaya 60 ini, Allah datang kepada umat-Nya untuk memberitakan keselamatan yang telah direncanakan oleh-Nya. Dalam pemberitaan nabi Yesaya ini, bangsa Israel telah dibebaskan dari perbudakan di tanah Babel. Allah telah mengutus raja Persia yang bernama Koresy yang telah meruntuhkan kerajaan Babel untuk mengizinkan umat Allah kembali ke Yerusalem. Allah telah mengawali keselamatan yang Ia rencanakan dengan kelepasan umat Pilihan-Nya. Dalam tindakan Allah ini, Ia menginginkan agar umat pilihan-Nya hidup kembali seperti yang diinginkan Tuhan. Dalam Yesaya 60:1, Allah berfirman kepada mereka “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.” Seruan ini adalah ajakan dari Allah kepada umat-Nya agar mereka hidup kudus dihadapan Tuhan. Allah menghendaki supaya mereka menjadi terang bagi kegelapan yang sedang meliputi bumi saat itu. Umat pilihan itu harus menjadi teladan, sorotan, serta model dari hidup yang benar dan berkenan dihadapan Tuhan. Terang mereka haruslah terbit untuk menyinari kegelapan yang ada di dunia ini. Seperti yang disampaikan dalam Yesaya 60:3, “Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit atasmu.”
Demikianlah dengan kehidupan orang percaya, kita terpanggil untuk memancarkan terang yang ada dalam kehidupan kita. Terang itu haruslah kita pancarkan dalam kegelapan yang berarti kekacauan yang sedang dialami oleh dunia ini. Tak jarang kita melihat banyaknya kesusahan, kemiskinan, penderitaan, munculnya penyakit-penyakit yang mematikan, hadirnya paham-paham baru yang menyesatkan iman percaya manusia. Dalam kegelisahan bercampur ketakutan, maka Yesus Kristus telah memberikan jalan satu-satunya menuju kepada terang yang sesungguhnya untuk menggantikan kegelapan itu. Kita adalah Matahari yang terbit di pagi hari yang sangat dirindukan oleh setiap orang dan menjadi dambaan yang ditunggu-tunggu oleh mereka yang haus dan lapar akan janji Allah itu.Orang yang percaya diberkati adalah untuk menjadi berkat bagi dunia ini.