04 Sep 2012
Minggu adalah hari yang paling sibuk bagi kebanyakan orang, sebab pada hari minggu diisi dengan arisan, partangiangan (baik marga, Lingkungan, dsb),bahkan acara adat khususnya penguburan, ulang tahun pun dipilih pada hari tersebut. Sepertinya jumlah hari itu kurang. Bisa jadi dari pagi hingga malam sibuk diluar rumah. Hari minggu menjadi hari yang paling sibuk dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Pada hal hari Minggu di kalender diwarnai merah yang mengartikan hari libur.
Sesungguhnya apa istimewanya hari Minggu? Hari Minggu dijadikan hari libur berawal dari tradisi Romawi Kuno di Italia. Orang Romawi Kuno beribadah pada hari Minggu. Saat Romawi menguasai banyak Negara di Eropa bahkan sampai ke Belanda tradisi libur di hari minggu diterapkan di Negara-negara jajahan Romawi. Hal ini diteruskan Belanda ke Indonesia. Hari Minggu bagi orang Kristen adalah merayakan kebangkitan Kristus. Orang Kristen dalam perjalanan sejarahnya menyatukan pengudusan hari sabat dengan peristiwa kemenangan Kristus. Hari Minggu memiliki dua dimensi yaitu pengudusan sebab Allah menguduskan hari sabat dan dimensi tindakan Allah yang membangkitkan Kristus untuk mengalahkan maut. Ada pepatah Barat mengatakan Time is money. Namun pepatah itu berbanding terbalik dengan keluaran 16:27 “tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.” Dalam pepatah time is money keberadaan manusia diukur dari banyaknya materi dan kekayaan yang dapat dikumpulkan. Namun apakah ini yang sesungguhnya? Nilai yang lebih utama bagi orang percaya adalah apakah dia menjadi lebih manusiawi dan mencermikan gambar-rupa Allah dengan apa yang dia miliki. Dunia sering menempatkan nilai memiliki lebih utama dari pada nilai menjadi. Oleh sebab itu manusia menjadi serakah, sebagaimana umat Israel yang mengumpulkan manna pada hari sabat. Ditengah dunia modern saat ini kita diajak untuk tidak kehilangan kesempatan dalam merasakan hari Tuhan (hari Minggu) sebagai hari kudus, bersekutu dengan Tuhan. Hari minggu dijadikan sebagai hari keluarga dimana setiap keluarga menjalani hari minggu bersama baik beribadah maupun dalam melakukan aktifitas kemanusiaan lainnya. Anak-anak yang bertumbuh dalam dunia yang didominasi oleh teknologi ini, perlu bimbingan orang tua dengan memancarkan ketenangan dan kepercayaan, alasan untuk hidup, mempertebal iman dan menunjukkan kepedulian orang tua akan tujuan-tujuan yang lebih tinggi dan memberi dukungan dalam kerapuhan anak-anak. Dengan demikian hari Minggu adalah hari persekutuan dengan Tuhan dan juga dengan seisi keluarga.
Pdt. HUM Gultom, S.Th
Source: Majalah Suara GKPI Edisi Juli 2012
|